Langsung ke konten utama

Gardu Induk (GI)

1       Pengertian Umum
Hasil gambar untuk gardu induk
Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi). Penyaluran (transmisi) merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik. Berarti, gardu induk merupakan sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik. Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan.


2    Fungsi Gardu Induk
Mentransformasikan daya listrik :
  • Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi (500 KV/150 KV).
  • Dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah (150 KV/ 70 KV).
  • Dari tegangan tinggi ke tegangan menengah (150 KV/ 20 KV, 70 KV/20 KV).
  • Dengan frequensi tetap (di Indonesia 50 Hertz).
Untuk  pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari sistem tenaga listrik. Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain melalui tegangan tinggi dan ke gardu distribusi-gardu distribusi, setelah melalui proses penurunan tegangan melalui penyulang-penyulang (feeder- feeder) tegangan menengah yang ada di gardu induk. Untuk sarana telekomunikasi (pada umumnya untuk internal PLN), yang kita kenal dengan istilah SCADA.
3  Jenis Gardu Induk
Jenis Gardu Induk bisa dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu :
  • Berdasarkan besaran tegangannya.
  • Berdasarkan pemasangan peralatan
  • Berdasarkan fungsinya.
  • Berdasarkan isolasi yang digunakan.
  • Bedasarkan sistem (busbar).
Dilihat dari jenis komponen yang digunakan, secara umum antara GITET dengan GI mempunyai banyak kesamaan. Perbedaan mendasar adalah :
  • Pada GITET transformator daya yang digunakan berupa 3 buah tranformator daya masing – masing 1 phasa (bank tranformer) dan dilengkapi peralatan rekator yang berfungsi mengkompensasikan daya rekatif jaringan.
  • Sedangkan pada GI (150 KV, 70 KV) menggunakan Transformator daya 3 phasa dan tidak ada peralatan reaktor.
Berdasarkan besaran tegangannya, terdiri dari :
  • Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 275 KV, 500 KV.
  • Gardu Induk Tegangan Tinggi (GI) 150 KV dan 70 KV.
Berdasarkan Pemasangan Peralatan
a. Gardu Induk Pasangan Luar :
  • Adalah gardu induk yang sebagian besar komponennya di tempatkan di luar gedung, kecuali komponen kontrol, sistem proteksi dan sistem kendali serta komponen bantu lainnya, ada di dalam gedung.
  • Gardu Induk semacam ini biasa disebut dengan gardu induk konvensional.
  • Sebagian besar gardu induk di Indonesia adalah gardu induk konvensional.
  • Untuk daerah-daerah yang padat pemukiman dan di kota-kota besar di Pulau Jawa, sebagian menggunakan gardu induk pasangan dalam, yang disebut Gas Insulated Substation atau Gas Insulated Switchgear (GIS).
b. Gardu Induk Pasangan Dalam :
  • Adalah gardu induk yang hampir semua komponennya (switchgear, busbar, isolator, komponen kontrol, komponen kendali, cubicle, dan lain-lain) dipasang di dalam gedung. Kecuali transformator daya, pada umumnya dipasang di luar gedung.
  • Gardu Induk semacam ini biasa disebut Gas Insutaled Substation (GIS).
  • GIS merupakan bentuk pengembangan gardu induk, yang pada umumnya dibangun di daerah perkotaan atau padat pemukiman yang sulit untuk mendapatkan lahan.
Beberapa keuanggulan GIS dibanding GI konvensional :
  1. Hanya membutuhkan lahan seluas ± 3.000 meter persegi atau ± 6 % dari luas lahan GI konvensional.
  2. Mampu menghasilkan kapasitas daya (power capasity) sebesar 3 x 60 MVA bahkan bisa ditingkatkan sampai dengan 3 x 100 MVA.
  3. Jumlah penyulang keluaran (output feeder) sebanyak 24 penyulang (feeder) dengan tegangan kerja masing-masing 20 KV.
  4. Bisa dipasang di tengah kota yang padat pemukiman.
  5. Keunggulan dari segi estetika dan arsitektural, karena bangunan bisa didesain sesuai kondisi disekitarnya.
c. Gardu Induk kombinasi pasangan luar dan pasangan dalam :
  • Adalah gardu induk yang komponen switchgear-nya ditempatkan di dalam gedung dan sebagian komponen switchgear ditempatkan di luar gedung, misalnya gantry (tie line) dan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) sebelum masuk ke dalam switchgear. Transformator daya juga ditempatkan di luar gedung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG)

Sistem Utama PLTMG Sistem utama ( main system ) dari sebuah PLTMG. Sistem utama ini biasanya disuplai oleh pabrikan Mesin Gas ( Gas Engine manufacturer ). Sistem utama ini meliputi gabungan antara pekerjaan makanikal-elektrikal-instrumen dan kontrol. Pekerjaan mekanikal dari sistem utama ini, bisa dikelompokkan menjadi beberapa bagian, antara lain: Sistem Bahan Bakar ( Fuel System ), Sistem Pelumas ( Lubrication System ), Sistem Pendingin ( Cooling System ), Sistem Udara Mesin ( Engine Air System ), Sistem Udara Terkompresi ( Compressed Air System ), Sistem Pemipaan ( Piping System ), dan Unit Mesin Gas ( Gas Engine unit ). Pekerjaan elektrikal, dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu: Pekerjaan Instalasi Listrik dan Penerangan Pekerjaan Elektrikal Sistem Bahan Bakar Pekerjaan Eletrikal Sistem Pelumas, Pekerjaan Elektrikal Sistem Pendingin, Pekerjaan Elektrikal Sistem Udara Mesin, Pekerjaan Elektrikal Sistem Udara Terkompresi, Pekerjaan Elektrikal S

Fuse Cut Out (FCO)

1. Pengertian        Fuse (Pelebur) merupakan suatu alat pemutus yang dengan meleburnya bagian dari komponennya yang telah dirancang khusus dan disesuaikan ukurannya untuk itu, membuka rangkaian dimana pelebur tersebut terpasang dan memutuskan arus bila arus tersebut melebihi suatu nilai tertentu dalam waktu yang cukup.        Fuse cut out (sekring) adalah suatu alat pengaman yang melindungi jaringan terhadap arus beban lebih   (over load current)   yang mengalir melebihi dari batas maksimum, yang disebabkan karena hubung singkat   (short circuit)   atau beban lebih   (over load) . Konstruksi dari fuse cut out ini jauh lebih sederhana bila dibandingkan dengan pemutus beban   (circuit breaker)   yang terdapat di Gardu Induk   (sub-station) . Akan tetapi fuse cut out ini mempunyai kemampuan yang sama dengan pemutus beban tadi. Fuse cut out ini hanya dapat memutuskan satu saluran kawat jaringan di dalam satu alat. Apabila diperlukan pemutus saluran tiga fasa maka dibutuhkan fuse cut

PLTD VS PLTMG

Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG)       Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas atau Gas Engine For Power Generation, merupakan mesin jenis Torak (reciprocrating) yang memiliki prinsip kerja Siklus Otto Empat langkah. Secara Mekanik Tidak terdapat perbedaan jauh dengan Mesin Diesel yang kita kenal PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel yang mana kita tahu berbahan bakar High Speed Diesel (HSD). Yang membedakan dengan jenis mesin PLTD yang kita kenal adalah pada bahan bakar dan proses hasupan Bahan bakar antara Gas -PLTMG dan HSD-PLTD Berikut merupakan komponen komponen sistim pembakaran pada mesin PLTD: Cylinder Head and Valve Combustion Liner Piston and Connecting Rod. Air Inlet Manifold. Injector liquid fuel. Sedangkan Komponen komponen Sistim pembakaran pada Mesin PLTMG antara lain : Cyl Liner Head and Valve. Combustion Liner Piston And Connecting Rod Air and Gas Feed Gas Actuating Valve (SOGAV) Coil and Spark plug Prechamber. seba